Masya Allah... Ternyata Tahun Baru 525 Tahun Itu Adalah Adzan Terakhir Berkumandang di Bumi Andalusia...!!!


Pada th. 1502, Ahmad ibn Abi Jum'ah, seorang mufti di Oran, yang di masa kini termasuk kedalam wilayah Aljazair, mengeluarkan fatwa untuk muslim yang tinggal di Spanyol : memperbolehkan umat Muslim melakukan wudhu tanpa air dengan menyentuh dinding yang bersih/tayammum, shalat hanya di malam hari—alih-alih lima kali sehari, serta minum khamr/menyantap daging babi apabila sangat terpaksa. 

Fatwa ini berlaku untuk muslim yang tinggal di Spanyol. Kenapa fatwa itu di keluarkan? 

Mari kita mundur 10 tahun sebelumnya, yaitu 2 Januari 1492. Pagi itu Muhammad XII atau dikenal juga dengan Boabdil, sang pemimpin muslim Granada, menyerahkan kunci kota Granada serta istana Alhambra pada Raja Ferdinand serta Ratu Isabella. 

Saat penduduk Granada terbangun, mereka melihat bendera bertuliskan “Dan tiada pemenang selain Allah” yang biasa berkibar diatas Alhambra, sudah di turunkan serta ditukar dengan bendera Salib. 

Pada tanggal 2 Januari 1492, pasukan Kristen masuk Kota Granada. Pasukan-pasukan ini memasuki istana Alhambra, mereka menempatkan bendera-bendera serta beberapa lambang kerajaan Kristen Eropa di dinding-dinding istana sebagai tanda kemenangan, dan di menara tertinggi istana Alhambra mereka pancangkan bendera salib supaya rakyat Granada tahu siapa penguasa mereka saat ini. Kondisi waktu itu betul-betul mencekam, rakyat muslim Granada tak berani keluar dari beberapa rumah mereka serta jalanan pun lengang dari hiruk pikuk manusia. 

Sultan Muhammad XII diasingkan serta menurut legenda dalam perjalanan ke luar dari Granada, ia memandangi kota untuk terakhir kali sembari menangis. Sang ibu menegurnya serta mengatakan kalimat fenomenal, “Jangan menangis seperti wanita atas apa yang gagal kau pertahankan sebagai seorang lelaki”. 

Hari itu merupakan akhir dari sebuah bab panjang serta penting dalam sejarah Islam di benua Eropa. 

Setelah perang berakhir serta selesai pula kekuasaan Islam, convivencia (" kehidupan berdampingan ") antara agama-agama di semanjung Iberia sudah selesai. Umat Islam (serta Yahudi) yang tetap tinggal cuma miliki dua pilihan : masuk Kristen atau dibunuh. 

Wikipedia dalam " Granada War " menuliskan : 

Setelah perang berakhir, berakhir pula convivencia (" kehidupan berdampingan ") antara agama-agama di semanjung Iberia : Dekrit Alhambra pada tahun 1492 menyebutkan kalau orang-orang Yahudi harus menjadi Kristian ; bila tidak, mereka mesti pergi dari Spanyol. Pada tahun 1501, semua orang Islam di Granada juga diwajibkan menjadi Kristian, apabila menolak mereka akan diusir dari Spanyol ; pada tahun 1526, kebijakan ini sudah diterapkan di seluruh Spanyol. 

Jatuhnya Granada masih dirayakan setiap tahunnya oleh Dewan Kota Granada, dan Perang Granada dianggap sebagai perang terakhir dalam upaya Reconquista. 

Itulah akhir dari peradaban Islam di Spanyol (semenanjung Iberia) yang sudah berlangsung lebih dari tujuh abad lamanya yang diawali sejak tahun 711 M. 

Sinar Islam menghilang dari daratan itu dengan terusir serta tewasnya umat Islam disana, lalu ditukar dengan pendatang-pendatang Kristen yang menempati wilayah itu. 

Pas sholat Isya, saat malam 2 Januari 1492 M, di menara masjid Bayazin Granada berikut untuk terakhir kalinya adzan di kumandangkan secara lantang di bumi Andalusia... untuk terakhir kalinya. 

(portalpiyungan. co/beragam sumber)
Masya Allah... Ternyata Tahun Baru 525 Tahun Itu Adalah Adzan Terakhir Berkumandang di Bumi Andalusia...!!! Masya Allah... Ternyata Tahun Baru 525 Tahun Itu Adalah Adzan Terakhir Berkumandang di Bumi Andalusia...!!! Reviewed by Yeslin Aliana Putri on 19.44 Rating: 5

Recent Posts

Latest in Tech