KASIHAN : KAKEK 95 TAHUN INI BERJALAN KAKI SEJAUH 40 KM SETIAP HARINYA DEMI UANG 200 PERAK HASIL DARI BERJUALAN TAHU, MARI KITA DO'AKAN KAKEK INI AGAR DIBERI RIZKI YANG MELIMPAH, AMINN...

Usianya sudah renta, demikian juga dengan fisiknya. 

Namun, sore itu, kakek Zubair (95), warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyusuri jalan raya sembari memikul jualannya. 

Sesekali dia beristirahat sembari mengusap peluh yang bercucuran dari dahinya. 

“Guleh ampon seppo, Nak, sakeng e jekajeh selalu ajuelen kaangguy kabotoan (saya sudah tua, Nak, tetapi saya harus selalu berjualan untuk keperluan hidup sehari-harinya), ” katanya, Selasa (8/11/2016) sore. 

Sudah lama Zubair jadi penjual tahu keliling. Bahkan, dia mengaku lupa berapakah lama telah berjualan. 

“Poloan tahon ampun nak ajuelen, enggi ajelen sokoh kauleh, ampon mulai lambek ajelen (sudah beberapa puluh tahun Nak, saya berjualan, ya jalan kaki saya bila jualan, jadi sudah dari dulu jalan kaki), ” katanya dengan tersenyum. 

Sehari-harinya, Zubair pergi berjualan tahu goreng sekitaran jam 15. 00 WIB, serta baru pulang ke rumahnya jam 01. 00 WIB dini hari. 

“Saben are biasanah lastareh shalat ashar, guleh pergi ajejeh tahu, paleman sampek ka compok pokol 1 malem (biasanya keseharian, setelah shalat ashar saya pergi berjualan tahu, dan baru pulang dan tiba dirumah sekitaran jam 01. 00 dini hari), ” tukasnya. 

Jarak yang bisa ditempuh Zubair saat berjualan keliling setiap harinya sekitaran 40 km.. 

“Ya, saya jalan kaki sembari memikul dagangan tahu ini, ” katanya dengan bahasa daerah. 

Apabila tahunya terjual habis, Zubair hanya dapatkan pendapatan sebesar Rp 16. 000. Dia hanya mengambil keuntungan Rp 200 dari satu tusuk yang di isi tiga tahu. 

“Tidak masalah Nak, walau selanjutnya sedikit tetapi barokah serta halal. Daripada banyak tetapi tak barokah, buat apa, ” katanya. 

Tahu yang dijual Zubair tidaklah punya sendiri, tetapi punya juragannya. Dia hanya jual tahu itu dengan sistem setoran. 

“Saya setor Rp 800 ke yang punya tahu. Oleh karenanya saya jual Rp 1. 000, jadi saya ambil hasil Rp 200, ” katanya. 

Pernah, lanjut dia, waktu dia berjualan, turun hujan deras, serta cukup lama. Kemudian, tahu yang dia jual meskipun tak laku. 

“Deras sekali hujannya, serta tak ada pembeli. Kemudian saya kembalikan pada juragan saya, ” kenangnya. 

Zubair hanya inginkan, pada usianya yang semakin renta, ia selalu di beri kesehatan dan panjang umur. 

“Saya tak ingin apa-apa, saya hanya memohon pada Allah agar selalu diberi kesehatan dan umur panjang, itu sudah cukup, ” tuturnya. 

Penulis : Kontributor Jember, Ahmad Winarno 

Editor : Farid Assifa