Penting Untuk Kalian Para Wanita Yang Akan Menikah : Jika Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan Ini, Jangan Terima Lamarannya!!

Semua orang yang menikah tentu ingin bahagia. Semua orang yang menikah tentu mendambakan barakah. Seorang lelaki yang siap menjadi suami serta perempuan yang siap menerima lamaran laki-laki, tentu mendambakan keluarga yang dipenuhi ketenangan, rasa cinta, serta kasih sayang hingga keduanya terpisah oleh kematian. 

Sayangnya, banyak rumah tangga yang tidak bahagia. Sangat banyak suami yang bertambah rusuh kehidupannya setelah menikah. Tidak sedikit juga wanita yang semakin kacau hidupnya, malah setelah menjadi istri. 

Diantara sebab tidak bahagia serta tak barokahnya satu pernikahan yaitu saat seorang istri salah menerima lamaran. Supaya tak mengalami kejadian ini, sampaikan beberapa pertanyaan pada laki-laki yang datang melamar. 

Salah satunya pertanyaan di bawah ini. Bila dia tak bisa menjawabnya, jangan terima lamarannya! Tolak saat itu juga. 

Di salah satu kota di Arab Saudi, peristiwa ini terjadi dan menyebar beritanya ke seluruh penjuru dunia. Seorang laki-laki mendatangi seorang wanita untuk menyampaikan lamaran. Keluarga wanita menerima kunjungan calon besannya dengan penerimaan terbaik. Dua pihak keluarga terlibat perbincangan yang akrab serta santai, seperti tidak berjarak, selayak sudah kenal dalam masa yang lama. 

Sang calon mempelai wanita berniat tak didatangkan. Masihlah disembunyikan. 

Akan tetapi, pertemuan itu mendadak menjadi canggung waktu ayah dari calon mempelai wanita mulai berbicara. Laki-laki itu menyambut baik kehadiran calon suami anaknya serta keluarganya. Tetapi, ada satu pertanyaan yang akan ia sampaikan. 

“Jika calon pengantin laki-laki dapat menjawab, akan saya pertimbangkan lamarannya. Tetapi bila tak bisa, akan lain kisahnya. ” tutur si bapak. 

Ternyata, calon pengantin lelaki tak bisa menyampaikan jawaban. Ia bingung serta betul-betul tidak kuasa memberikan keterangan saat sang calon mertuanya bertanya, “Kapan waktu shalat Subuh? ” 

Dengan begitu tegas, sang calon mertua menyampaikan, “Jika tak bisa menjaga shalatmu, kamu (pun) tentu tak bisa mejaga putriku. Mohon maaf, aku tak bisa menerima lamaranmu. ” 

Seperti berikut seharusnya seorang ayah memutuskan untuk menerima atau menolak lelaki yang akan melamar putrinya. Tidak cuma bertanya, “Berapa gajimu? ” 

Wallahu a’lam. Pirman/Keluargacinta