Kisah Pilu dan Mengharukan : Tak Mampu Berobat, Bocah SD Ini Merawat Ayahnya Yang Lumpuh Seorang Diri... :(
Kisah bocah bernama Kendar ini sungguh memilukan. Dia setiap hari seorang diri menjaga ayahnya yang terbaring tidak berdaya lantaran lumpuh. Bagaimana ceritanya?
Pagi itu, Kandar tampak begitu sabar menyuapi makan ayahnya, Rasim (42), yang terkulai lemah tidak berdaya ditempat tidur kayu di rumahnya di RT 06 Dukuh Pucung, Desa Karang Bawang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Rumah mereka memang sangat sederhana, terbuat dari kayu serta anyaman bambu dan beralaskan tanah.
Enam tahun sudah Kendar merawat seorang diri ayahnya yang menderita kelumpuhan. Semua urusan rumah tangga, mulai menyediakan makanan sampai memandikan dan mengurusi keperluan sang ayah lainnya dikerjakannya sendiri, yang pada akhirnya mengakibatkan dirinya banyak ketinggalan pelajaran di sekolah.
“Sehari-hari ya mengambilkan makanan untuk Ayah, nyuapin Ayah, mandiin, nyuci baju, nyuci piring, membereskan rumah. Saya ikhlas ngurusin Ayah, ” kata Kendar waktu berbincang dengan detikcom, Sabtu (11/3/2017).
Memang ke mana ibunya? Menurut Kendar, ibunya, Tasmini (40), terpaksa merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai pembantu supaya keluarganya tetap bisa makan. Sedangkan kakaknya, Darmanto, dimasukkan ke sebuah pesantren gratis oleh warga sekitar untuk meringankan beban keluarganya.
“Untuk keperluan sehari-hari, nunggu kiriman. Bila Ibu kirim, bisa makan. Namun, bila belum kirim, saya utang dulu di warung, ” sambung anak kedua di keluarganya ini.
Kendar berharap ayahnya dapat segera pulih dari kelumpuhan supaya masa depannya tak hilang. Dia mengharapkan bisa terus bersekolah supaya nantinya dapat bekerja serta turut menopang perekonomian keluarga.
“Harapannya, Ayah cepat pulih agar Ayah bisa merawat aku dan kakakku lagi. Pinginnya Ayah seperti dulu lagi. Sudah lama Ayah sakit, ” katanya lirih.
Sebelum mengalami kelumpuhan, Rasim jadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai penderes nira untuk membuat gula jawa. Namun, sejak 2010, dirinya terserang gejala penyakit cikungunya sampai dirawat selama 1 minggu dirumah sakit.
Ternyata Sang Anak Pun Tengah Sakit
“Berobat 1 minggu di RS tak pulih. Jadi pulang, hingga uang habis, tak bisa berobat lagi, ” tutur Kasim. Sejak waktu itulah Kendar berperan merawat dirinya, sementara istrinya merantau ke Jakarta jadi pembantu rumah tangga untuk menyambung kehidupan mereka.
Karena keadaan itu, Kendar terpaksa sering izin pada gurunya karena tak bisa berangkat ke sekolah untuk mengurusi ayahnya.
“Saya kasihan sama Kendar. Semuanya ditangani Kendar. Jadi saya nelangsa (sedih) sekali, kepingin nangis. Soalnya, anak kecil itu belum waktunya ngurusin saya, namun sudah bekerja berat, ngurusin saya semuanya, ” kata Rasim, yang tergeletak lemah sembari meneteskan air mata.
Terlebih Kendar juga diduga mempunyai gejala penyakit yang serupa seperti dirinya. Terbukti anak ini kesulitan beraktivitas seperti waktu jongkok, kakinya tak bisa menekuk, serta kedua tangannya tak bisa menggenggam.
“Punya anak dua sakit semua. Yang cacat Darmanto dan Kendar, tangannya tak bisa genggam, dua-duanya, terus kaki tak bisa nekuk, dua-duanya sakit semua. Sakit apa saya juga tidak tahu, ” ucapnya.
Belum Ada Bantuan Dari Pemerintah
Darsim, tetangga Rasim, menyampaikan sampai saat ini belum ada pertolongan dari pemerintah untuk membantu keluarga itu. Sampai pada akhirnya istri Rasim terpaksa bekerja ke Jakarta sebagai tulang punggung keluarga.
“Bantuan untuk menyembuhkan Rasim sampai saat ini tak ada, paling bantuan yang sifatnya umum, seperti BLT. Akhirnya istrinya terpaksa pergi ke Jakarta bekerja sebagai pembantu.
Bila untuk sekolah, mungkin sudah ada bantuan dari dana BOS atau apa, jadi guru-guru Kendar juga turut bantu, ” katanya.
Wantoro, guru sekaligus wali kelas Kendar di SDN 1 Karang Bawang, menyampaikan Kendar adalah anak yang rajin serta suka menolong orangtua. Walau terkadang sering terlambat serta tak masuk sekolah, namun dia selalu izin.
“Terlambat sering, karena harus merawat bapaknya, namun dia anak yang rajin, ” ucapnya.
Wantoro menjelaskan Kendar juga anak yang jujur. Kendar jujur bila kakinya selalu sakit sehingga meminta izin supaya tak pakai sepatu atau sandal waktu pergi ke sekolah.
“Paling waktu olahraga dia sering minder, mungkin karena fisiknya, ya. Untuk kedewasaan, dia lebih dewasa di banding beberapa temannya. Dia juga anak yang berani serta sopan.
Pernah dia izin ke saya bila kakinya sakit serta tidak ingin pakai sepatu sama pakai sandal. Saya katakan tak apa-apa, yang penting kamu sekolah, ” tuturnya.
“Beruntung juga teman-teman Kendar baik serta perduli. Tingkat sosial sebagian temannya juga tinggi. Teman-temannya juga turut membantu, misal Kendar tampak termenung, sebagian temannya pada jajan, akhirnya itu sebagian temannya pada kasih serta menghibur Kendar, ” sambungnya.
Sumber : islamidia.com
Kisah Pilu dan Mengharukan : Tak Mampu Berobat, Bocah SD Ini Merawat Ayahnya Yang Lumpuh Seorang Diri... :(
Reviewed by Yeslin Aliana Putri
on
10.57
Rating: