Para Istri, Jika Kalian Sering Silahkan Suami... Baca dan Amalkan Ayat Ini.!!

Dalam hidup rumah tangga, sebagai suami atau istri, kita harus sering mengalah. Mengalah tak pernah bermakna benar-benar kalah. Dalam banyak konteksnya, mengalah adalah stretegi tepat untuk memperoleh kemenangan bersama, bukan mempertahankan egoisme. 

Sebagai suami, lelaki sering merasa kuat sampai bisa melakukan apa saja, termasuk pengucapan serta aksi kasar atau tidak layak lainnya. Ada demikian banyak lelaki yang tidak mengerti kewajibannya sebagai pemimpin hingga mudah melakukan bebrapa tindakan sewenang-wenang atas nama ketegasan. 

Saat itu, seorang istri harus mampu bersikap sabar. Ialah kesungguhan menerima takdir dengan sepenuh syukur, lalu melakukan serangkaian usaha untuk membenahi kerusakan yang terjadi didalam rumah tangga. 

“Apabila Anda sebagai istri merasa disalahkan atau dikritik, ” demikian nasihat Ustadz Salim A Fillah dalam Bahagianya Merayakan Cinta, “mengadulah pada Allah Ta’ala terlebih dulu. ” 

Kenapa harus mengadu pada Allah Ta’ala sebagai solusi sebelumnya? Lanjut dai muda asal Yogyakarta ini, “Agar ruh kita lebih terasah, perasaan kita lebih lembut, serta hati kita lebih tenang. ” 

Berikut akhlak yang seharusnya ada pada setiap kita sebagai seorang Muslim. Senantiasalah mengadu pada Allah Ta’ala atas masalah yang menimpa. Jangan pernah konsentrasi terlebih menuhankan solusi. Sebab cuma Allah Ta’ala yang layak dijadikan tempat bergantung atas semua masalah. 

“Sesudah itu, ” lanjut beliau di buku yang sama halaman 249, “barulah kita bicara (mengajak bicara) pada suami. ” 

Sebagai akhir yang menentramkan, ustadz muda beranak dua ini mengutip firman Allah Ta’ala surat Yusuf 12 ayat 86 yang bermakna, “Sesungguhnya hanya pada Allah saya menyampaikan kesulitan serta kesedihanku, serta saya tahu dari Allah apa yang kamu tidak ada tahu. ” 

Mengadulah hanya kepada Allah Ta’ala sebelum melabuhkan cerita pada sesama manusia, pun pada pasangan kita. Berikan semua yang kita hajatkan pada-Nya. Kisahkan sebagian kelemahan diri kita sebagai pasangan kepada-Nya, walau Dia Mahatahu sebelum kita menyampaikan aduan. 

Berharaplah hanya kepada-Nya. Mintalah pada Allah Ta’ala. Supaya Dia menghaluskan hati suami hingga bertutur selembut mungkin saja serta berperilaku sebaik-baiknya pada kita, istrinya. Berdoalah juga supaya kita selalu di beri kemampuan untuk mengabdikan diri kepada-Nya dengan patuh pada suami dalam kebaikan-kebaikan serta dapat mengingatkan saat suami bersalah. 

Semoga Allah Ta’ala memberkahi keluarga kita. Aamiin. 

Wallahu a’lam. Pirman/Keluargacinta