Luar Biasa!! 15.000 Lebih Umat Islam Akan Menggelar Masirah Panji Rasulullah di Monumen Perjuangan Jawa Barat.. Berikut Ini Jadwalnya

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 1 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat (Jawa barat) mengadakan konferensi pers event Masirah Panji Rasulullah pada Rabu, 12 April 2017 bertempat di Kantor DPD 1 HTI Jawa barat, Jalan Jakarta No. 41, Bandung. 

Dalam konferensi pers itu, Humas HTI Jawa barat, Luthfi Afandi menyampaikan Masirah Panji Rasulullah diselenggarakan oleh HTI di 36 kota besar di seluruh Indonesia di sepanjang bulan April 2017 sebagai medium untuk lebih memperkenalkan beberapa lambang Islam, dalam hal ini al Liwa serta ar Raya atau Panji Rasulullah, bersama ide besar syariah serta khilafah. Selanjutnya ia menyampaikan al Liwa serta ar Raya dengan syariah serta khilafah tidaklah bisa dipisahkan, lantaran al Liwa serta ar Raya di masa lalu menjadi lambang keberadaan atau eksistensi khilafah serta pemersatu umat. 

Luthfi menjelaskan, Masirah Panji Rasulullah Jawa barat akan dilaksanakan pada Sabtu, 15 April 2017 bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa barat. Event ini di prediksi akan di hadiri oleh kurang lebih 15. 000 umat Islam dari berbagai kalangan sejak jam 07 : 00 sampai jam 13 : 00 WIB. 

Selain Luthfi, Muhammad Ryan sebagai ketua DPD 1 HTI Jawa barat menjelaskan tujuan kegiatan ini (Masirah Panji Rasulullah, red) tidak lain supaya beberapa simbol serta bebrapa ide utama itu (Islam, red) semakin di kenal secara luas oleh masyarakat, selanjutnya dapat dipahami, di terima serta diamalkan dan diperjuangkan sebagai jalan kebangkitan umat menuju terwujudnya Islam rahmatan lil’alamin. 

“Tak kenal maka tak sayang”, ucap Ryan. Selanjutnya ia menyampaikan, saat ini sebagian umat Islam tak mengetahui tentang Panji Rasulullah, hingga menganggap kalau panji itu yaitu bendera teroris, oleh karena itu event ini (Masirah Panji Rasulullah, red) diselenggarakan untuk mengurangi ketidaktahuan mengenai hal itu di tengah-tengah umat Islam. 

Mengakhiri konferensi pers, Luthfi mengundang masyarakat untuk ada dalam moment ini. Selanjutnya ia menyerukan pada pemerintah untuk melihat acara ini sebagai sisi dari ekspresi serta asprasi umat Islam yang ditanggung oleh undang-undang, dan mengajak aparat keamanan untuk mengamankan acara ini sampai dapat berlangsung dengan aman serta teratur.