Hidup Kamu Susah? Tenang, Inilah Doa Untuk Mengubah Takdir Hidupmu Dari Susah Menjadi Senang!!

Bila Anda bertanya bagaimana doa dapat merubah takdir, sedangkan takdir itu kan telah ditetapkan. Maka benar kalau takdir telah ditetapkan. Tetapi tersebut kuatnya doa. 

Mengutip syahida, ada banyak tipe Qadr (takdir). Ada yang telah tercatat di Lauh Mahfuzh, yang mana semua telah diperhitungkan. Umpamanya, usia kita semestinya 80 th., namun dalam hidup kita selalu berdoa serta berbuat baik, maka takdir usia kita dirubah menjadi 90 tahun. Serta itu telah diperhitungkan di Lauh Mahfuzh. Apa yang " nanti " akan terjadi, telah tercatat di Lauh Mahfuzh. 

Ada pula takdir yang dibawa malaikat saat malam Lailatul Qadr, juga takdir yang telah ditulis saat kita masih tetap dalam kandungan ibumu, juga takdir yang ditulis dalam kehidupan keseharian ; sehari-hari malaikat menulis takdir semua orang, semuanya dapat dirubah serta itu maksud Allah dalam Surat Al-Ra’ad ayat 39 : 

يَم�'حُو اللَّـهُ مَا يَشَاءُ وَيُث�'بِتُ ۖ وَعِندَهُ أُمُّ ال�'كِتَابِ 

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki serta menetapkan (apa yang Dia kehendaki), serta di sisi-Nya-lah ada Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). ” 

Jadi doa kita begitu memengaruhi takdir, seperti seperti pangan yang kita mengkonsumsi bakal punya pengaruh pada kesehatan. Sepenting tersebut doa. Doa memiliki dampak pada Qadr-kita. 

Rasulullah SAW bersabda kalau, tidak ada yang bisa melawan serta merubah takdir sehebat doa serta perbuatan baik serta tidak ada yang bisa perpanjang hidup sehebat sedekah. Namun dapat pula kita ‘mengambil’ takdir ; kadang-kadang ada beberapa orang yang semestinya hidup lebih lama, namun Allah memperpendek umurnya lantaran dosa-dosa yang ia kerjakan. Perbuatan baik kita dapat perpanjang hidup, serta dosa-dosa kita dapat memperpendeknya. Jadi jangan sampai menyepelekan kemampuan doa yang kita panjatkan. 

Didalam Surat Al-Baqarah ayat 186 dijelaskan, 

“Dan jika hamba-hamba-Ku ajukan pertanyaan padamu mengenai Saya, jadi (jawablah), sebenarnya Saya yaitu dekat. Saya mengabulkan permintaan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku, jadi sebaiknya mereka itu penuhi (semua perintah-Ku) serta sebaiknya mereka beriman kepada-Ku, supaya mereka senantiasa ada dalam kebenaran. ” 

Yang diutamakan yaitu, “Aku mengabulkan permintaan orang yang berdoa. ” Allah bakal merespon. Namun, ada prasyaratnya bila menginginkan Allah menjawab doa kita, yakni “Mereka harus juga merespon Saya. ” Jadi bila kita memohon suatu hal pada Allah, Allah juga memohon suatu hal pada kita serta itu untuk kebaikan kita. 

Ilustrasi simpel, seseorang bapak tidak bakal memberi motor untuk anaknya yang masihlah SMP walau anaknya memohon dengan keras, serta ayahnya memohon supaya si anak rajin belajar. Namun ayahnya memberi sepeda supaya dia kuasai keseimbangan terlebih dulu. Sesudah pintar mengendarai sepeda serta sang anak telah penuhi pemintaan bapak untuk lebih rajin belajar dengan menunjukkan prestasinya. Jadi waktu mencapai SMA tidak mungkin saja Bapak ingkar bila sang anak juga penuhi janjinya, lantaran sudah berprestasi serta berkepribadian baik. 

Jadi sesuai sama umur mempunyai Surat Izin Mengemudi serta badannya juga telah kuat menyokong deru mesin, sang bapak juga berani membelikan motor. Nah, itu cuma ilustrasi simpel. 

Jadi jangan sampai mengeluh, “Allah tak menolongku”, namun renungi dahulu apa kita telah berupaya? Serta Allah bukanlah berkata, “fayyujibuuli”, namun “falyastajibuli”. Mengenai Allah, Allah berfirman, “ujibulli”, sedang menyangkut hamba-hamba-Nya, Allah berfirman, “Falyastajibuli”. Dua-duanya memiliki kandungan arti ‘merespon’, namun ada ketidaksamaan. Yang menyangkut Allah, berarti ‘segera’ serta ‘sempurna’. 

Serta menyangkut kita, artinya bukanlah ‘segera merespon dengan sempurna’, lantaran kita tidak mungkin saja dapat. Jadi kita mesti BERUSAHA untuk merespon Allah. Kita mesti berupaya, berikhtiar, lantas barulah bisa mengharap balasan dari Allah Azza wa Jalla. 

Mudah-mudahan kita serta keluarga kita termasuk juga kelompok yang merespon panggilan Allah SWT. Aamiin.