MASYA ALLAH,Kisah Seorang Nenek Penjual Kemiri Yang Mencari Nafkah Sembari Membaca Kitab Suci Al-qur'an


Seorang nenek menjual bawang merah dan kemiri di emperan satu buah toko Jalan Sudirman, Magelang. Wanita tua bernama Rohani itu rupanya sedang membaca kitab berbahasa Arab dengan suara lirih nyaris tak terdengar. 

Bila ada yang membeli sebungkus bawang putih atau kemiri miliknya, dengan cekatan dan ramah, sang nenek yang akrab di panggil Mbah Ro itu melayani konsumen. 

" Ini bawang lanang, harga nya Rp 20. 000 per bungkus. Bagus untuk obat darah tinggi (hipertensi), di buat sambal, selanjutnya dikombinasi dengan minyak goreng juga enak sekali, " kata Mbah Ro. 

Nenek berusia kurang lebih 90 tahun itu lalu kembali melanjutkan membaca kitab berjudul Latiful Mutaharoh. Walaupun sudah lansia, Mbah Ro sama sekali tak kesulitan membaca setiap baris tulisan Arab dalam kitab itu walaupun tidak ada pertolongan kacamata. 

Pendengarannya juga masih bagus untuk wanita seusia Mbah Ro. Beberapa menit kemudian, Mbah Ro menutup kitab dan merapikannya. Ia lalu membungkus bawang-bawangnya dalam plastik bening sembari berbagi cerita. 

Menurut nenek dengan lima cucu dan sembilan cicit itu, membaca Al Quran ataupun kitab sudah jadi kegemarannya sejak kecil. Sebagai muslimah, ia tak pernah meninggalkan rutinitas itu karena telah diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. 

" Terlebih dulu pergi jualan, saya baca Al Quran dulu sebentar. Nah jika sembari jualan begini baca kitab yang diisi permasalahan fikih Islam, permasalahan wudhu, permasalahan puasa, dll. Saya telah tiba jilid tujuh, " ucap Mbah Ro. 

" Nanti malam baca Al Quran lagi di rumah. Bila baca (Al Quran) di sini (lapak) suka disebut pamer, " katanya. 

Mbah Ro menyampaikan sejak kecil memang suka berdagang. Pada awalnya, ia memiliki lapak di dalam Pasar Rejowinangun. Namun, lapaknya hancur akibat peristiwa kebakaran pada tahun 2008 silam. Dia masih berjualan walaupun terpaksa di emperan toko tak jauh dari Pasar Rejowinangun. 

Menurut Mbah Ro, empat anak-anaknya sudah melarangnya berjualan. Namun, ia tidak bisa hanya berdiam diri didalam rumah serta berpangku tangan memohon belas kasih anak-anaknya maupun orang-orang sekitarnya. 

" Simbah memang dari dulu telah dagang, ini yang dicontohkan kanjeng Nabi Muhammad SAW, angsal donya lan akhirate (dapat dunia dan akhirat), " tuturnya. 

Pada bulan Ramadhan ini, Mbah Ro tetap menjalankan ibadah puasa wajib. Bahkan, pada hari-hari biasa, Mbah Ro telah menjalankan puasa sunah Senin dan Kamis. 

" Shalat dan puasa itu wajib. Bila sedang sakit dibolehkan shalat sembari tidur, bisa gunakan isyarat, namanya harus, ya tak dapat ditinggalkan, " ucap Mbah Ro yang asli Dusun Gedongan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 

" Apabila puasa Senin dan Kamis itu dahulu di sampaikan sama guru mengaji simbah agar mudah membaca Al Quran. Di akhirat nantinya ini (Al Quran) yang akan membantu simbah, " kata dia. 

Mbah Ro lalu mengingatkan bila usianya sudah tidak muda lagi. Hampir semua kawan-kawan seusianya sudah meninggal dunia. Semua yang ia lakoni di dunia adalah anugerah dari Allah SWT yang layak disyukuri. 

" Yang ngasih sehat itu kan Gusti Allah, kita cuma mesti bersyukur lewat cara ngibadah, ” tuturnya. 

Cerita Mbah Ro ini terakhir menjadi perbincangan netizen di media sosial Facebook dan Twitter. Salah seorang warga telah mem-posting foto Mbah Ro ini yang sedang berjualan bawang sambil membaca kitab. 

Setelah posting-an di media sosial itu, Mbah Ro mengaku memperoleh banyak kejutan setiap hari. Ada orang yang mendadak memberinya Al Quran, mukena, hingga memborong bawang dan kemirinya. 

" Kulo mboten mangertos (saya tidak tahu), kok mendadak banyak yang datang ke sini, sedanten kersane Gusti Allah (semua atas kehendak Allah), " tuturnya. 

Foto Mbah Ro yang lalu menyebar secara viral itu dibanjiri pujian oleh netizen. Banyak yang berkomentar bila Mbah Ro adalah sosok nenek yang layak dicontoh oleh siapa juga. 

" Berbincang dengan Tuhan, menyiapkan bekal hari esok sembari mencari bekal buat hari ini. Si nenek yang ke dua matanya terjaga dengan baik, " tulis netizen dengan nama akun Wasito Adia.

MASYA ALLAH,Kisah Seorang Nenek Penjual Kemiri Yang Mencari Nafkah Sembari Membaca Kitab Suci Al-qur'an MASYA ALLAH,Kisah Seorang Nenek Penjual Kemiri Yang Mencari Nafkah Sembari Membaca Kitab Suci Al-qur'an Reviewed by Yeslin Aliana Putri on 10.45 Rating: 5

Recent Posts

Latest in Tech